Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2024 tercatat US$1.632,91 juta, atau turun sebesar 20,27 dibandingkan dengan Agustus 2024.
Ekspor migas September 2024 tercatat sebesar US$114,42 juta, atau turun sebesar 4,49 persen dibandingkan dengan Agustus 2024. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat US$1.518,49 juta, atau turun sebesar 21,25 persen.Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–September 2024 tercatat sebesar US$17.861,60 juta, atau turun 13,30 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada September 2024 terhadap Agustus 2024 terjadi pada golongan barang besi dan baja yang naik sebesar US$11,56 juta (77,74 persen). Sebaliknya, penurunan nilai ekspor terdalam terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral sebesar US$323,59 juta (20,35 persen).Selama periode Januari–September 2024, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$5.752,09 juta (35,43 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$2.674,59 juta (16,47 persen), dan Filipina sebesar US$1.461,51 juta (9,00 persen).Pada periode Januari–September 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 74,29 persen. Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 16,46 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 9,08 persen. Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2024 adalah Pelabuhan Samarinda (US$483,94 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$472,52 juta), dan Pelabuhan Tanjung Bara (US$288,11 juta).Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2024 tercatat sebesar US$435,68 juta, atau turun sebesar 1,34 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2024Nilai impor migas tercatat sebesar US$274,74juta, atau turun sebesar 4,84 persen dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2024. Sebaliknya, nilai impor nonmigas September 2024 tercatat sebesar US$160,94 juta, atau naik sebesar 5,27 persen. Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang mengalami kenaikan sebesar US$32,55 juta (70,53 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar US$34,93 juta (80,17 persen).Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode Januari–September 2024, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$333,47 juta dengan peranan 31,13 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$151,29 juta dengan peranan 14,12 persen, dan Jerman sebesar US$80,20 juta dengan peranan 7,48 persen.Menurut golongan penggunaan barang, pada September 2024 golongan barang modal mengalami penurunan terdalam sebesar 49,47 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, golongan barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 2,53 persen. Sebaliknya, golongan barang bahan baku/penolong mengalami peningkatan sebesar 8,38 persen.Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada September 2024 mengalami surplus sebesar US$1.197,23 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.357,55 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$160,32 juta.