Salah satu sektor ekonomi yang mendukung perekonomian Kota Bontang dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan pelambatan jumlah produksi gas alam cair (LNG) yang terus menurun. Sektor industri pengolahan gas alam cair sebagai pendukung utama perekonomian di Kota Bontang. Kecenderungan penurunan produksi sektor industri pengolahan gas alam cair membawa konsekuensi terhadap pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.
Pada tahun 2013 perkembangan ekonomi Kota Bontang mencapai69,42 triliun rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 1,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perkembangan ekonomi tanpa unsur migas Kota Bontang mencapai 12,44 triliun rupiah atau naik sebesar 13,56 persen dalam tahun terakhir. Perkembangan perekonomian Kota Bontang (tanpa migas) menunjukkan tanda-tanda kecenderungan yang terus semakin membaik.
Penghitungan PDRB Kota Bontang dengan migas, dibedakan menjadi dua, berdasarkan atas dasar harga berlaku maupun harga konstan Tahun 2000. Tahun 2013 nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 69,42 triliun rupiah, yang mengalami percepatan bila dibandingkan dengan Tahun 2012 yang mencapai 68,48 triliun rupiah. Komoditi industri pengolahan Migas(LNG) yang bernilai ekonomis tinggi sangat berpengaruh terhadap PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan Kota Bontang.
Penghitungan PDRB tanpa migas diperoleh dengan mengeluarkan komponen migas (sub sektor pertambangan-penggalian minyak bumi dan gas dan sub sektor industri pengolahan migas) dari perhitungan PDRB. Hasil dari penghitungan diperoleh PDRB Tanpa Migas Tahun 2013 Kota Bontang sebesar 12,44 triliun rupiah, mengalami kenaikan 1,49 trilliun rupiah atau naik 13,56 persen dari tahun sebelumnya. Selama Tahun 2001-2013 atas dasar harga berlaku terus tumbuh rata-rata sebesar 15,40 persen per tahun. Dengan perkembangan tertinggi terjadi pada tahun 2003 mencapai 3,35 triliun rupiah atau tumbuh positif 36,04 persen dan terendah tahun 2004 hanya 1,99 persen.