Kegiatan finance.detik.com, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kebahagian masyarakat Indonesia pada tahun 2013. Hasil survey menyebutkan orang Indonesia bahagia dalam menjalani kehidupannya dengan poin 65,11%.
"Secara nasional, orang Indonesia masuk dalam kategori bahagia dalam hidupnya," kata Kepala BPS Suryamin dalam paparan indeks kebahagian dan ketimpangan bersama pemimpin redaksi media di Hotel Sultan, Jakarta, seperti dikutip, Rabu (16/4/2014) malam.
Dalam pengukuran survey tersebut, dari 0-25% dikategorikan sebagai tidak bahagia, 25-50% kurang bahagia, 50-75% bahagia dan 75-100% sangat bahagia. Tingkat kebahagian orang Indonesia berada pada kategori 50-75%, yang artinya adalah bahagia. Meskipun mendekati kurang bahagia.
"Memang kalau melihat persentasinya itu kita berada pada bagian tengah yang berarti bahagia, tapi tipis di atas kurang bahagia," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS Kecuk Suharyanto menambahkan indikator dari kebahagiaan dari tiga dimensi. Yaitu personal, sosial dan lingkungan.
Dari sisi personal, itu ada beberapa komponen di dalamnya, yaitu pendapatan, tingkatan pekerjaan dan kondisi rumah dan aset yang dimiliki. Ketiga komponen ini memberikan andil cukup besar dalam kebahagiaan.
"Kalau pendapatan kan idealnya semakin besar itu menunjukkan semakin bahagia, tingkatan pekerjaan terkait dengan jabatan dan level yang sudah diraih dan kondisi rumah dan aset adalah berapa banyak yang dimiliki," ungkap Kecuk.
Sementara dimensi sosial adalah kondisi individu dengan individu lainnya yang sangat dekat, Salah satunya adalah keluarga. Keharmonisan keluarga sangat berperan dalam menciptakan kebahagian.
Dimensi lingkungan dikaitkan dengan kondisi individu dengan keamanan di sekitar aktivitasnya. Kemudian juga dengan keakraban dengan para tetangga atau pihak yang berada di luar keluarga.
"Jadi bila individu pada dimensi sosial dan lingkungan mendapatkan rasa puas, maka tentu membantu bahagia," imbuhnya.
Survey yang dilakukan oleh BPS sejak tahun 2013, Melibatkan sample sebanyak 9500 orang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Indeks ini masih dalam tahap percobaan. Sehingga belum bisa untuk dirinci berdasarkan provinsi.
Indeks in kemudia akan dilengkapi pada tahun 2014 dengan melibatkan sample lebih banyak lagi. Dengan tujuan agar tergambar lebih rinci dari indeks kebahagiaan.