Lapangan usaha Perdagangan, Hotel, dan Restoran menyerap tenaga kerja terbesar di Kota Bontang pada tahun 2013, yaitu mencapai 29,55 persen dari keseluruhan tenaga kerja yang ada. Berdasarkan jenis kelaminnya, persentase penduduk perempuan jauh lebih banyak yang terlibat di dalam lapangan usaha ini apabila dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Terdapat sekitar 56,74 persen penduduk perempuan yang bekerja di sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sedangkan penduduk laki-laki hanya sekitar 16,72 persen. Jumlah tenaga kerja terbesar kedua berada pada Lapangan Usaha Jasa-jasa Lainnya. Yang termasuk ke dalam lapangan usaha ini antara lain administrasi pemerintahan dan pertahanan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa sosial kemasyarakatan, dan jasa perorangan yang melayani rumah tangga. Sekitar 23,86 persen tenaga kerja Kota Bontang berada pada lapangan usaha ini. Penduduk perempuan juga mendominasi pada lapangan usaha ini, yaitu sekitar 34,04 persen dan penduduk laki-laki sekitar 19,06 persen.
Jumlah tenaga kerja tertinggi berikutnya berada pada Lapangan Usaha Pertanian, yaitu sekitar 14,55 persen. Hal ini dipengaruhi oleh luas wilayah Kota Bontang yang hampir 70 persen merupakan wilayah laut, sehingga sektor perikanan yang merupakan bagian dari Lapangan Usaha Pertanian cukup tinggi menyerap tenaga kerja. Berbeda dengan dua lapangan usaha sebelumnya, tenaga kerja laki-laki pada sektor pertanian lebih mendominasi yaitu sekitar 20,74 persen. Sedangkan tenaga kerja perempuan hanya sekitar 1,42 persen dari seluruh tenaga kerja perempuan yang ada.
Konstruksi, dan Pertambangan dan penggalian merupakan dua lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja tertinggi berikutnya. Konstruksi menyerap sekitar 11,36 persen tenaga kerja, sedangkan pertambangan dan penggalian menyerap sekitar 8,86 persen tenaga kerja. Sektor konstruksi dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk yang cukup cepat, sehingga permintaan tempat tinggal tinggi. Sesuai dengan sifat pekerjaannya yang membutuhkan kekuatan fisik, tenaga kerja laki-laki mendominasi pada kedua lapangan usaha ini, yaitu 16,05 persen pada sektor konstruksi dan 13,04 pada sektor pertambangan dan penggalian. Sementara itu tenaga kerja perempuan jumlahnya sangat kecil. Hal yang menarik dari tenaga kerja di sektor pertambangan ini adalah bahwa di Kota Bontang sendiri sebenarnya tidak memiliki lapangan usaha pertambangan, khususnya pertambangan bukan migas. Lapangan usaha sektor pertambangan dimiliki oleh wilayah kabupaten di sekitar Kota Bontang. Sedangkan tenaga kerjanya banyak yang menetap dan tinggal sebagai penduduk Kota Bontang karena merupakan kota terdekat dengan fasilitas yang cukup layak.
Di Kota Bontang terdapat dua perusahaan industri berskala internasional, yaitu PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai penghasil pupuk, dan PT. Badak NGL yang memproduksi gas alam cair. Kegiatan kedua perusahaan ini termasuk ke dalam Lapangan Usaha Industri Pengolahan. Penyerapan tenaga kerja pada lapangan usaha ini adalah sebesar 3,41 persen. Apabila dilihat menurut jenis kelaminnya, tenaga kerja perempuan yang terserap pada lapangan usaha ini adalah sebesar 2,84 persen dan tenaga kerja laki-laki sebesar 3,68 persen. Kedua perusahaan ini memiliki peran yang besar bukan hanya terhadap penyerapan tenaga kerja namun juga terhadap perekonomian Kota Bontang. Adanya kedua perusahaan tersebut memacu munculnya usaha-usaha pendukung baik di sektor industri, konstruksi, perdagangan, maupun jasa.